Menurut pendapat saya, pada saat pak Jokowi menjadi presiden banyak hal yang berubah. Gaya kepemimpinan
pak Jokowi pun sangat berbeda dengan presiden-presiden sebelumnya. Pak jokowi
adalah sosok yang berwibawa, beliau tidak sombong ketika beliau menjadi
presiden Indonesia. Dilihat dari kesehariannya beliau amat menyukai memakai
baju batik, atau dengan kemeja kotak-kotaknya. Sudah hampir setahun lebih ini
pak Jokowi menjabat sebagai presiden, dengan wakilnya yaitu pak Jusuf Kala. Dan
sudah banyak hal yang dicapai oleh pak Jokowi dan wakilnya, antara lain sebagai berikut:
1. Tol
Cikopo-Palimanan. Pembangunan tol pantura ini mandek karena krisis moneter
1998. Di era Jokowi, proyek ini diawasi langsung oleh Menteri Pekerjaan Umum
dan Menteri Perumahan Rakyat. Hasilnya, selesai pada Juli, sebelum libur
lebaran 2015.
2. Proyek
Waduk Jatigede, juga mangkrak lama, 50 tahun. Di bawah Jokowi, proyek ini
dikebut dan berhasil digenangi air pada Agustus 2015. Proyek Light Rail Transit
(LRT) yang digagas saat Jokowi masih jadi Gubernur DKI Jakarta, akhirnya berhasil
dimulai pembangunannya pada September 2015.
3. Untuk
urusan pendidikan, pemerintah Jokowi-JK doyan bikin rencana membangun fasilitas
pendidikan. Setahun ini, pembangunan gedung sekolah mencapai 231 sekolah atau
83 persen dari target. Ruang kelas juga ditambah. Setidaknya 5.983 ruang kelas
dibangun. Ini baru 54 persen dari target. Daerah terpencil juga tak luput. Ada
580 SD dan SMP yang dibangun. Pembangunan ini mencapai 98 persen dari target.
Fasilitas pendidikan anak usia dini (PAUD) juga kebagian. Setidaknya 69.569
gedung PAUD dibangun. Jumlah ini setara 95 persen dari target. Para pendidik
juga dibina karirnya. Setidaknya 3,6 juta guru dibina, dari rencana 3,7 juta
guru.
4. Urusan
tempat tinggal, banyak rumah sudah dibangun. Untuk golongan masyarakat
berpenghasilan rendah (MBR) dibangun 357.906 rumah. Jumlah ini baru 59 persen
dari target. Sedangkan untuk mereka yang penghasilannya lumayan, sudah dibangun
135.646 rumah. Jumlah ini masih jauh dari target, baru 34 persen.
5. Aspek
kesejahteraan untuk masyarakat bawah juga jadi tanggungan. Lewat Kartu
Indonesia Sehat, iuran BPJS 86,4 juta penduduk kurang mampu ditanggung negara.
11 juta anak diberi bantuan lewat Kartu Indonesia Pintar, dan 15,4 juta
keluarga menerima jaminan sosial lewat Kartu Keluarga Sehat.
6. Dalam
semester pertama tahun ini, Indonesia bisa merebut 31 persen investasi yang
ditanam di ASEAN. Total, Indonesia menggaet investasi Rp259,7 triliun, naik
16,56 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Investasi ini
disebut-sebut berhasil menyerap 685 ribu tenaga kerja, atau naik 12,31 persen
dibanding periode yang sama. Untungnya, investasi juga mulai mengarah ke luar
Jawa. Jika dibanding semester I tahun lalu, investasi ke luar Jawa naik 25
persen.
7. Di
lautk Kapal-kapal asing pencuri ikan di perairan Indonesia pun diburu.
Setidaknya, 42 kapal sudah ditenggelamkan. Hasilnya, pencuri ikan mulai segan.
Kondisi ini mendongkrak produksi ikan. Pada semester pertama tahun ini,
produksi ikan naik 14,43 persen dibanding tahun sebelumnya. Pendapatan dari
sektor perikanan juga naik 8,64 persen dibanding periode sebelumnya.
8. Tahun
ini, subsidi BBM yang dialihkan mencapai Rp211,3 triliun. Duit itu dibagi
untuk; daerah tertinggal Rp34,7 triliun, subsidi lain Rp62,7 triliun, dan
belanja pemerintah pusat Rp113,9 triliun.
Masih banyak lagi pencapain yang telah di raih oleh pak
Jokowi dan wakilnya, diatas hanyalah beberapa saja. Menurut saya pada
pemerintahan pak Jokowi dan wakilnya Indonesia semakin baik, walaupun ada
beberapa peraturan yang mendapat perlawanan dari berbagai pihak tapi peraturan
tersebut juga yang akan membuat Indonesia semakin maju.
Sedangkan pada masa pemerintahan pak SBY juga terdapat pencapaian-pencapaian yang berhasil oleh pak
SBY berikut adalah beberapa pencapaian yang di capai oleh pak SBY:
1. Dalam ketahanan dan keamanan, keberanian menyeret
sebagian koruptor-koruptor, baik pejabat pemerintah di daerah maupun di pusat
terhadap lembaga legislatif dan eksekutif telah dilakukan. Perang melawan
korupsi dalam kabinet SBY terlihat jelas dan menggembirakan. Instrumen hukum UU
No.31/1999 tentang Korupsi, UUNo.36/2003 Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK),
dan Instrumen presiden 2005, tentang Tim Pemberantas Korupsi (Timtas-TIPIKOR)
yang memiliki kewenangan luar biasa. Sebagai satu contoh, Gubernur Aceh,
Abdullah Puteh dihukum 10 tahun adalah bukti komitmen tersebut.
2. Kesungguhan
penegakan keamanan dan ketahanan itu, juga bisa terlihat atas keberhasilan
penandatanganan MoU antara pemerintah RI dengan GAM, 15 Agustus 2005 di
Helsinki. Meskipun MoU tidak sederajat dengan Perjanjian Internasional, praktek
di lapangan telah memperlihatkan kedua pihak mematuhinya. Pemusnahan senjata
oleh GAM dengan pengawasan Aceh Mission Monitoring (AMM) terus dilaksanakan.
Pemberlakuan amnesti terhadap tahanan praktek juga telah dilakukan. Ribuan TNI
non-organik sebagian telah dikembalikan dari Aceh ke daerah masing-masing.
Akibat penandatanganan MoU situasi keamanan, kedamaian dan masyarakat Aceh
telah pulih. Keberhasilan ini mustahil dapat dicapai sekiranya kedua belah
pihak tidak memiliki komitmen. Telah lama TNI bercokol di Aceh dan jelas-jelas
kebijakan tersebut kontra produktif terhadap nilai-nilai demokrasi dan HAM
secara internasional dan nasional.
3. Masalah
politik dan keamanan cukup stabil dan tampak konsolidasi demokrasi dan
keberhasilan pilkada Aceh menjadi catatan prestasi. Namun, potensi demokrasi
ini belum menghasilkan sistem yang pro-rakyat dan mampu memajukan kesejahteraan
bangsa Indonesia.Tetapi malah mengubah arah demokrasi bukan untuk rakyat
melainkan untuk kekuatan kelompok.
Menurut pendapat saya pada saat pak SBY menjadi presiden
beliau sudah cukup baik dalam menjalankan tugasnya.